- JUDUL : Analisa Perilaku Konsumen Terhadap operasional sistem pada handphone-handphone di Indonesia
- PENGARANG : Ibnu Cahyo Ramadhan
- TEMA : Analisa Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk
- LATAR BELAKANG MASALAH : Saat ini di Indonesia hampir setiap orang sudah memiliki handphone atau telpon genggam. Karena kebutuhan manusia akan komunikasai terus berkembang dan sejalan dengan kemajuan teknologi yang juga semakin maju,maka banyak handphone yang mengeluarkan operasional yang berbeda dengan fitur-fitur yang berbeda yang dibutuhkan oleh para tiap pengguna handphone, terutama social network,chating dan banyak lagi.
Dalam hubungan dengan penciptaan nilai kepuasan bagi pelanggan dimensi-dimensi yang menjadi fokus pada kualitas produk dan pelayanan antara lain :
1. Reputasi ( Reputation ) produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya, yaitu pencitraan perusahaan dari produk layanan baik telepon, pesan singkat , atau pun internet
2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (featurs) , yaitu bonus-bonus tambahan yang bisa didapatkan oleh konsumen apabila menggunakan produk tersebut.
3. Kehandalan (reliability) , yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kegagalan saat digunakan seperti pending atau lemotnya jaringan.
4. Kesusaian dengan spesifikasi (confirmance to specification ) yaitu sejauh mana fitur-fitur yang dapat dinikmati memenuhi standar yang telah ditetapkan.
5. Daya tahan ( durability) berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat digunakan.
6. Kemampuan pelayanan (serviceability) merupakan karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan,kompetensi kenyamanan,mudah direspirasi,serta penanggulangan konsumen yang memuaskan.
- MASALAH : Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : " Bagaimana tingkat kesenjangan faktor kualitaas produk (reputation , featurs,reability,confirmance to specifications,durability,serviceability).
- TUJUAN : Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas operasional system yang ada pada tiap merk handphone di Indonesia.
IBNU C.R
Jumat, 23 September 2011
ANALISIS JURNAL 3
- JUDUL : Faktor yang Mempengaruhi Konsumen Untuk Berbelanja
- PENGARANG : LIA NATALIA
- TEMA : Analisis Faktor Persepsi yang Mempengaruhi Minat Konsumsi untuk Berbelanja pada Giant Hypermart Bekasi
- LATAR BELAKANG MASALAH : Faktor yang mempengaruhi Keputusan Belanja yaitu, Keputusan belanja di pengaruhi oleh kepercayaan , sikap , dan nilai-nilai pelanggan serta berbagai faktor dalam lingkungan sosial pelanggan ( Christina Whidya Utami , 2006 ). Proses keputusan memilih barang atau jasa di pengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor pribadi di dalam diri seseorang.
- Faktor External
Faktor external yang mempengaruhi keputusan belanja antara lain :
A. Keluarga
Banyak keputusan belanja dibuat untuk produk yang dikonsunsi oleh keluarga secara kesuluruhan . Ritel harus memahami bagaimana suatu keluarga membuat keputusan belanja dan bagaimana anggota keluarga membuat keputusan belanja dan bagaimana anggota keluarga lainnya mempengarui keputusan ini.
B. Kelompok yang dijadikan acuan
Kelompok yang dijadikan acuan satu atau lebih orng-orang yang digunakan seseorang sebagai dasar perbandingan untuk kepercayaan,perasaan dan perilaku.
C. Budaya
Budaya adalah faktor yang mendasar dalam pembentukan norma-norma yang dimiliki seseorang yang kemudian membentuk atau mendorong keinginan dan perilakunya menjadi seorang konsumen Budaya dalam hal ini meliputi hal-hal yang dapat dipelajari dari keluarga,tetangga ,teman ,guru maupun tokoh masyarakat.
-Faktor Internal
Faktor pribadi atau internal di dalam diri seseorang yang mempengaruhi keputusan belanja antara lain :
A. Aspek Pribadi
Seseorang pelanggan akan mempunyai perbedaan dengan pelanggan yang lain karena faktor-faktor pribadi yang berbeda misalnya, tahapan usia, kondisi keuangan , gaya hidup kepribadian dan konsep diri.
B. Aspek Psikologis
Faktor psikologi yang mempengaruhi seseorang dalam tindakan membeli suatu barang atau jasa didasarkan pada motivasi , persepsi , kepercayaan , dan perilaku serta proses belajar yang dilalui konsumen.
- MASALAH : Berdasarkan latar belakang yang ada maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : " Apakah Faktor-Faktor yang mempengaruhi konsumen berbelanja pada Giant Hypermart Bekasi?
- TUJUAN : Konsumen di setiap segmen pasar membentuk kesan dari bebereapa toko yang berbeda didasarkan pada faktor-faktor yang mempengaruhi. Penelitian ini berusaha menjelaskan apakah faktor-faktor tersebut benar-benar mempengaruhi keputusan belanja pada Giant hypermart.
-METODOLOGI
DATA
Data penelitian merupakan data primer. Data dikumpulkan menggunakan instrument
penelitian kuesioner. Kuesioner dikembangkan untuk mengukur faktor persepsi konsumen
yang diteliti terhadap minat konsumen untuk berbelanja. Uji validitas dan reliabilitas terlebih
dahulu digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas kuesioner. Variabel yang diteliti
yaitu lokasi, harga, kelengkapan produk, kualitas produk, pelayanan, kenyamanan berbelanja
dan promosi.
ALAT ANALISIS
Populasi penelitian adalah pengunjung Giant Hypermarket Bekasi. Penelitian dilakukan
terhadap 100 responden. Berikut adalah gambaran umum responden berdasarkan umur, jenis
kelamin, status, pekerjaan, pendidikan, dan penghasilan.
MODEL PENELITIAN
- PENGARANG : LIA NATALIA
- TEMA : Analisis Faktor Persepsi yang Mempengaruhi Minat Konsumsi untuk Berbelanja pada Giant Hypermart Bekasi
- LATAR BELAKANG MASALAH : Faktor yang mempengaruhi Keputusan Belanja yaitu, Keputusan belanja di pengaruhi oleh kepercayaan , sikap , dan nilai-nilai pelanggan serta berbagai faktor dalam lingkungan sosial pelanggan ( Christina Whidya Utami , 2006 ). Proses keputusan memilih barang atau jasa di pengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor pribadi di dalam diri seseorang.
- Faktor External
Faktor external yang mempengaruhi keputusan belanja antara lain :
A. Keluarga
Banyak keputusan belanja dibuat untuk produk yang dikonsunsi oleh keluarga secara kesuluruhan . Ritel harus memahami bagaimana suatu keluarga membuat keputusan belanja dan bagaimana anggota keluarga membuat keputusan belanja dan bagaimana anggota keluarga lainnya mempengarui keputusan ini.
B. Kelompok yang dijadikan acuan
Kelompok yang dijadikan acuan satu atau lebih orng-orang yang digunakan seseorang sebagai dasar perbandingan untuk kepercayaan,perasaan dan perilaku.
C. Budaya
Budaya adalah faktor yang mendasar dalam pembentukan norma-norma yang dimiliki seseorang yang kemudian membentuk atau mendorong keinginan dan perilakunya menjadi seorang konsumen Budaya dalam hal ini meliputi hal-hal yang dapat dipelajari dari keluarga,tetangga ,teman ,guru maupun tokoh masyarakat.
-Faktor Internal
Faktor pribadi atau internal di dalam diri seseorang yang mempengaruhi keputusan belanja antara lain :
A. Aspek Pribadi
Seseorang pelanggan akan mempunyai perbedaan dengan pelanggan yang lain karena faktor-faktor pribadi yang berbeda misalnya, tahapan usia, kondisi keuangan , gaya hidup kepribadian dan konsep diri.
B. Aspek Psikologis
Faktor psikologi yang mempengaruhi seseorang dalam tindakan membeli suatu barang atau jasa didasarkan pada motivasi , persepsi , kepercayaan , dan perilaku serta proses belajar yang dilalui konsumen.
- MASALAH : Berdasarkan latar belakang yang ada maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : " Apakah Faktor-Faktor yang mempengaruhi konsumen berbelanja pada Giant Hypermart Bekasi?
- TUJUAN : Konsumen di setiap segmen pasar membentuk kesan dari bebereapa toko yang berbeda didasarkan pada faktor-faktor yang mempengaruhi. Penelitian ini berusaha menjelaskan apakah faktor-faktor tersebut benar-benar mempengaruhi keputusan belanja pada Giant hypermart.
-METODOLOGI
DATA
Data penelitian merupakan data primer. Data dikumpulkan menggunakan instrument
penelitian kuesioner. Kuesioner dikembangkan untuk mengukur faktor persepsi konsumen
yang diteliti terhadap minat konsumen untuk berbelanja. Uji validitas dan reliabilitas terlebih
dahulu digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas kuesioner. Variabel yang diteliti
yaitu lokasi, harga, kelengkapan produk, kualitas produk, pelayanan, kenyamanan berbelanja
dan promosi.
ALAT ANALISIS
Populasi penelitian adalah pengunjung Giant Hypermarket Bekasi. Penelitian dilakukan
terhadap 100 responden. Berikut adalah gambaran umum responden berdasarkan umur, jenis
kelamin, status, pekerjaan, pendidikan, dan penghasilan.
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
| | |
| |
| |
Output SPSS tersebut menunjukan tabel reliability statistic, yang terlihat sebagai Cronbach
Alpha adalah 0,976 > 0,6, reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik apabila Cronbach
Alpha > 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa konstruk pernyataan dari seluruh variabel
adalah reliabel.
Analisis Regresi Linear Berganda
Dengan menggunakan program komputer SPSS, maka diperoleh hasil sebagai berikut.
Model | R | R Square | Adjust R Square | Std. Error of the Estimate |
1 | 0,969” | 0.939 | 0,935 | 0,39916 |
Berdasarkan tabel diatas nilai koefisien determinasi (R Square) adalah 0,939. Hal ini
menunjukkan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independent (promosi, harga,
kelengkapan produk, lokasi, kenyamanan berbelanja, kualitas produk dan pelayanan) terhadap
variabel dependent (minat konsumen untuk berbelanja) sebesar 93,9%. Atau variabel
independent (promosi, harga, kelengkapan produk, lokasi, kenyamanan, kualitas produk dan
pelayanan) mampu menjelaskan sebesar 93,9% variabel dependent (minat konsumen untuk
berbelanja), sedangkan sisanya 6,1% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain.
VARIABLE | Beta | r | B x r | Kontribusi |
LOKASI | 0,145 | 0,159 | 0,023 | 9,388% |
KELENGKAPAN PRODUK | 0,198 | 0,145 | 0,029 | 11,837% |
KUALITAS PRODUK | 0,258 | 0,076 | 0,020 | 8,163% |
HARGA | 0,141 | 0,444 | 0,063 | 25,714% |
PELAYANAN | 0,042 | 0,065 | 0,003 | 1,224% |
KENYAMANAN BERBELANJA | 0,083 | 0,117 | 0,010 | 4,082% |
PROMOSI | 0,738 | 0,131 | 0,097 | 39,592% |
JUMLAH | | | 0,245 | 100% |
ANALISIS dan HASIL
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel lokasi, kelengkapan
produk, kualitas produk, harga, pelayanan, kenyamanan berbelanja dan promosi berpengaruh
terhadap minat konsumen untuk berbelanja. Variabel lokasi, kelengkapan produk, kualitas
produk, harga dan promosi berpengaruh secara signifikan terhadap minat konsumen untuk
berbelanja, sedangkan variabel pelayanan dan kenyamanan berbelanja tidak berpengaruh
terhadap minat konsumen untuk berbelanja. Sedangkan variabel yang paling dominan
terhadap minat konsumen untuk berbelanja adalah promosi.
Tentunya hal ini memberikan implikasi manajerial yang penting pada pihak manajemen bisnis
eceran untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi minat konsumen
untuk berbelanja. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar memperbanyak variabel atau
menambah jumlah responden agar hasil penelitian lebih akurat, serta membandingkan dua
atau lebih ritel yang diteliti agar tampak ritel mana yang paling diminati dan dari segi apa
konsumen lebih meminati ritel tersebut. Untuk variabel pelayanan dan kenyaman tempat
berbelanja sebaiknya tidak digunakan untuk melakukan penelitian karena kedua variabel
tersebut tidak memengaruhi minat konsumen untuk berbelanja, kecuali jika peneliti ingin
membandingkan dua atau lebih objek penelitian.
ANALISIS JURNAL 2
- JUDUL : Kajian Perilaku Konsumen
- PENGARANG : Sudiyarto dan Nuhfil Hanani
- Tema : Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Membeli / Mengkonsumsi Buah Lokal
- LATAR BELAKANG MASALAH : Penelitian ini ingin mengetahui apakah faktor internal yang terdiri atas faktor perilaku konsumen,pemasar harus berusaha untuk memahami konsumen,mengetahui apa yang dibutuhkannya,apa seleranya, dan bagaimana ia mengambil keputusan. Sehingga pemasar dapat memproduksi barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan konsumen . Pemahaman yang mendalam mengenai konsumen akan memungkinkan pemasar dapat mempengaruhi keputusan konsumen , sehingga mau membeli apa yang ditawarkan oleh pemasar . Persaingan yang ketat antar merek dan produk menjadikan konsumen memiliki posisi yang semakin kuat dalam posisi tawar-menawar ( Aumarwan , 2003).
semakin banyak tersedia di pasar dengan harga yang bersaing, oleh karenanya
krisis moneter seharusnya dapat menjadi momentum yang tepat untuk
merencanakan pengembangan buah lokal sebagai komoditas unggulan untuk
ekspor maupun konsumsi dalam negeri.
- MASALAH : Berdasarkan latar belakang yang ada , maka akan muncul permasalahan sebagai berikut " Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih buah-buah lokal.
- TUJUAN : Menganalisis pengaruh faktor-faktor
1) Budaya
2) Lingkungan sosial
3) Individu
4) Psikologis
5) Strategi pemasaran terhadap perilaku konsumen dalam membeli / mengkonsumsi buah lokal dan buah impor serta melihat faktor-faktor mana yang dominan.
- METODOLOGI
DATA
Penelitian ini merupakan studi perilaku konsumen buah-buahan kota
Surabaya serta sekaligus menganalisis daya saing buah (lokal terhadap impor)
atas dasar nilai sikap kepercayaan konsumen terhadap masing-masing buah
(apel; jeruk dan anggur). Sehingga lokasi penelitian ditentukan secara sengaja,
sebaran lokasi penelitian adalah lokasi tujuan pemasaran buah dengan sasaran
konsumen akhir, yaitu Kota Surabaya.
Jumlah responden sebanyak 140 responden, ditentukan secara
accidental yaitu mewawancarai konsumen buah dengan kriteria : 1). Penggemar
(senang) makan buah-buahan; 2). Pembeli rutin buah minimal satu bulan sekali;
3). Mewakili keluarga dan 4). Keluarga memiliki penghasilan.
ALAT ANALISIS
Tujuan penelitian ini dianalisis dengan menggunakan Structural Equation
Model (SEM) yang juga dinamakan Model Persamaan Struktural (MPS) dengan
menggunakan piranti lunak (soft ware) AMOS.
MODEL PENELITIAN
-ANALSIS dan Hasil
Hasil uji hipotesis pada Tabel 24. di atas ternyata memperlihatkan bahwa
dengan nilai critical ratio (CR) 7,274 lebih besar dari 1,96, sehingga dapat
dikatakan berpengaruh positip signifikan. Besarnya nilai pengaruh budaya
terhadap sikap kepercayaan konsumen pada atribut buah lokal adalah sebesar
0,544 atau 54,40 % persen.
Budaya yang berpengaruh positip terhadap sikap konsumen menunjukkan
bahwa perubahan ‘tata nilai’; ‘kebiasaan’ dan semakin berkembangnya ‘budaya
popular’ dalam mengkonsumsi /membeli buah maka mendorong semakin tinggi
sikap konsumen dalam menilai atribut-atribut buah lokal.
Rekomendasi dan Implikasi
Perubahan ‘budaya’ maupun peningkatan ‘psikologis’ konsumen, dapat
meningkatkan secara nyata sikap-kepercayaannya dalam membeli
/mengkonsumsi buah lokal.
Konsumen tidak perlu mempertimbangkan ‘Lingkungan sosial’-nya
dalam membeli buah lokal dan peningkatan karakteristik ‘individu’
konsumen tidak menjadikan sikap kepercayaannya meningkat dalam
membeli/ mengkonsumsi buah lokal.
- PENGARANG : Sudiyarto dan Nuhfil Hanani
- Tema : Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Membeli / Mengkonsumsi Buah Lokal
- LATAR BELAKANG MASALAH : Penelitian ini ingin mengetahui apakah faktor internal yang terdiri atas faktor perilaku konsumen,pemasar harus berusaha untuk memahami konsumen,mengetahui apa yang dibutuhkannya,apa seleranya, dan bagaimana ia mengambil keputusan. Sehingga pemasar dapat memproduksi barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan konsumen . Pemahaman yang mendalam mengenai konsumen akan memungkinkan pemasar dapat mempengaruhi keputusan konsumen , sehingga mau membeli apa yang ditawarkan oleh pemasar . Persaingan yang ketat antar merek dan produk menjadikan konsumen memiliki posisi yang semakin kuat dalam posisi tawar-menawar ( Aumarwan , 2003).
Pendekatan komoditas yang berfokus pada self sufficiency harus mulai
digeser menjadi pendekatan agribisnis yang sarat dengan penciptaan nilai
tambah dan berorientasi pada keuntungan. Pendekatan kecukupan pangan
yang berorientasi pada produksi pangan hendaknya mulai digeser pada
ketahanan pangan yang berorientasi pada ketersediaan dan daya beli
masyarakat. Dengan demikian, pendekatan produksi bukanlah satu-satunya
pendekatan yang mampu mencukupi kebutuhan pangan masyarakat (Sa’id,
1999). Kebutuhan dan selera konsumen akan terpenuhi manakala ketersediaan
produk dan daya beli masyarakat juga mampu mengatasinya.
Usaha pemenuhan kebutuhan dan selera konsumen buah-buahan
tercermin dengan semakin membanjirnya buah impor baik dari ragam jenis buah
maupun volumenya. Sumarwan (1999), mengemukakan bahwa membanjirnya
buah impor pada saat sebelum krisis moneter telah memojokkan buah-buahan
lokal., persaingan yang datang dari luar serta kebijakan pemarintah yang kurang
kondusif menyebabkan banyak petani yang semakin terpuruk. Namun krisis
moneter menyebabkan buah impor semakin mahal dan semakin berkurang
ketersediaannya di pasar. Sebaliknya pada saat yang sama, buah lokal
Usaha pemenuhan kebutuhan dan selera konsumen buah-buahan
tercermin dengan semakin membanjirnya buah impor baik dari ragam jenis buah
maupun volumenya. Sumarwan (1999), mengemukakan bahwa membanjirnya
buah impor pada saat sebelum krisis moneter telah memojokkan buah-buahan
lokal., persaingan yang datang dari luar serta kebijakan pemarintah yang kurang
kondusif menyebabkan banyak petani yang semakin terpuruk. Namun krisis
moneter menyebabkan buah impor semakin mahal dan semakin berkurang
ketersediaannya di pasar. Sebaliknya pada saat yang sama, buah lokal
semakin banyak tersedia di pasar dengan harga yang bersaing, oleh karenanya
krisis moneter seharusnya dapat menjadi momentum yang tepat untuk
merencanakan pengembangan buah lokal sebagai komoditas unggulan untuk
ekspor maupun konsumsi dalam negeri.
- MASALAH : Berdasarkan latar belakang yang ada , maka akan muncul permasalahan sebagai berikut " Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih buah-buah lokal.
- TUJUAN : Menganalisis pengaruh faktor-faktor
1) Budaya
2) Lingkungan sosial
3) Individu
4) Psikologis
5) Strategi pemasaran terhadap perilaku konsumen dalam membeli / mengkonsumsi buah lokal dan buah impor serta melihat faktor-faktor mana yang dominan.
- METODOLOGI
DATA
Penelitian ini merupakan studi perilaku konsumen buah-buahan kota
Surabaya serta sekaligus menganalisis daya saing buah (lokal terhadap impor)
atas dasar nilai sikap kepercayaan konsumen terhadap masing-masing buah
(apel; jeruk dan anggur). Sehingga lokasi penelitian ditentukan secara sengaja,
sebaran lokasi penelitian adalah lokasi tujuan pemasaran buah dengan sasaran
konsumen akhir, yaitu Kota Surabaya.
Jumlah responden sebanyak 140 responden, ditentukan secara
accidental yaitu mewawancarai konsumen buah dengan kriteria : 1). Penggemar
(senang) makan buah-buahan; 2). Pembeli rutin buah minimal satu bulan sekali;
3). Mewakili keluarga dan 4). Keluarga memiliki penghasilan.
ALAT ANALISIS
Tujuan penelitian ini dianalisis dengan menggunakan Structural Equation
Model (SEM) yang juga dinamakan Model Persamaan Struktural (MPS) dengan
menggunakan piranti lunak (soft ware) AMOS.
MODEL PENELITIAN
Jalur | Koefisien | Critical Ratio | Keterangan | Hipotesis |
Sikap Budaya | | | | |
| | | | |
| | | | |
| | | | |
| | | | |
-ANALSIS dan Hasil
Hasil uji hipotesis pada Tabel 24. di atas ternyata memperlihatkan bahwa
dengan nilai critical ratio (CR) 7,274 lebih besar dari 1,96, sehingga dapat
dikatakan berpengaruh positip signifikan. Besarnya nilai pengaruh budaya
terhadap sikap kepercayaan konsumen pada atribut buah lokal adalah sebesar
0,544 atau 54,40 % persen.
Budaya yang berpengaruh positip terhadap sikap konsumen menunjukkan
bahwa perubahan ‘tata nilai’; ‘kebiasaan’ dan semakin berkembangnya ‘budaya
popular’ dalam mengkonsumsi /membeli buah maka mendorong semakin tinggi
sikap konsumen dalam menilai atribut-atribut buah lokal.
Rekomendasi dan Implikasi
Perubahan ‘budaya’ maupun peningkatan ‘psikologis’ konsumen, dapat
meningkatkan secara nyata sikap-kepercayaannya dalam membeli
/mengkonsumsi buah lokal.
Konsumen tidak perlu mempertimbangkan ‘Lingkungan sosial’-nya
dalam membeli buah lokal dan peningkatan karakteristik ‘individu’
konsumen tidak menjadikan sikap kepercayaannya meningkat dalam
membeli/ mengkonsumsi buah lokal.
Langganan:
Postingan (Atom)